SUMENEP – Ponirin Mika Wakil ketua Yayasan Datok Karay Desa Gelaman, Arjasa, Sumenep, Kepulauan Kangean Madura menegaskan bahwa islam wasathiyah harus diajarkan kepada murid-muridnya yang sedang menempuh pendidikan di Yayasan yang ia kelolahnya.
"Saat ini banyak paham-paham yang tidak selaras dengan wawasan kebangsaan di Indonesia. Paham yang selalu bertabrakan itu banyak diajarkan di lembaga-lembaga pendidikan. Yayasan Datok Karay tidak akan memberi pintu pada paham ini untuk disampaikan kepada murid-muridnya, " katanya.
Bahkan Ponirin menambahkan, penanam ajaran yang sesuai denga napa yang telah dicontohkan oleh Nabi sangat penting disampaikan kepada siapapun, termasuk pada murid.
"Kalau umat islam tidak mengetahui secara baik terhadap cara Nabi berdakwah, paham dan pikiran nabi dan juda sirah-sirah nabi yang termaktub dalam sejarah. Kemudian ada paham-paham yang menyimpang telah merasuki pikiran umat islam itu, maka dikhawatirkan umat islam tersebut memiliki pemahaman yang menyimpang, " imbuhnya.
Menurutnya, sebaiknya mendidik murid itu upayakan agar tidak keluar dari jalan yang telah ditinggalkan oleh Nabi itu adalah sesuatu yang sangat penting butuh diperhatikan dengan baik. Kita jangan sampai terkecoh oleh paham-paham yang berpotensi merusak tatanan beragama, berbangsa dan bernegara, " begitu ungkapnya.
Baca juga:
Ustadz Adi Hidayat: Inti Kehidupan Dunia
|
Oleh karenanya, Yayasan Datok Karay ingin sekali menanamkan paham-paham ahlusunnah waljamaah seperti yang telah diajarakan para pendahu-pendahulunya.